Belajar Tidak Harus di Kelas

Metode Pembelajaran pada era pandemi seperti saat ini telah berubah, dari yang tadinya menggunakan metode klasikal, kini menjadi pembelajaran jarak jauh. Salah satu pembelajaran jarak jauh yang banyak diterapkan adalah metode e-learning.

Umumnya pembelajaran e-learning menggunakan 2 (dua) metode, yaitu sinkronus dan asinkronus. Ada yang memang kombinasi kedua metode tersebut, ada juga yang hanya menggunakan metode asinkronus. Menurut pjj.ui.ac.id, sinkronus merupakan interaksi pembelajaran antara dosen dan mahasiswa dilakukan pada waktu yang bersamaan, menggunakan teknologi video conference atau chatting, sedangkan asinkronus dosen dapat menyiapkan materi lebih dulu, dan interaksi pembelajaran dilakukan secara fleksibel dan tidak harus dalam waktu yang sama, misalkan menggunakan forum diskusi atau belajar mandiri/penugasan mahasiswa.

Pengertian sinkronus dan asinkronus tersebut merupakan pengertian yang diterapkan dalam dunia akademis, dalam dunia kepelatihan umum maka kata dosen dapat diganti dengan pengajar, sedangkan mahasiswa dapat diganti menjadi peserta. Maka dari pengertian tersebut, sinkronus berarti interaksi yang berlangsung dalam waktu yang sama antara pengajar dan peserta pelatihan. Sedangkan asinkronus merupakan interaksi pembelajaran yang dilakukan tidak dalam waktu bersamaan, sehingga bisa dilakukan secara mandiri.

Metode asinkronus memiliki kelebihan dalam hal fleksibilitas, karena pembelajaran tidak harus dilakukan pada waktu tertentu, sehingga metode asinkronus merupakan metode yang tepat jika digunakan pada sistem pelatihan MOOC (Massive Open Online Course).

Perkembangan teknologi saat ini, memungkinkan metode asinkronus memiliki variasi dalam hal media pembelajarannya. Metode pembelajaran tersebut dapat berupa video, suara, dan interaktif, yang semuanya dapat berjalan secara otomatis.

Beberapa media pembelajaran yang dapat digunakan untuk metode asinkronus antara lain:

YouTube

Media sosial seperti YouTube sangat mungkin digunakan sebagai media pembelajaran asinkronus. Sifat YouTube yang seperti sebuah perpustakaan video, yang sebagian besar koleksinya dapat diakses oleh siapapun. Penggunaan YouTube bisa kita buat secara terstruktur maupun tidak, dan sudah banyak orang-orang yang meningkatkan kemampuannya hanya dari YouTube.

Sebenarnya, konsep YouTube merupakan platform untuk saling berbagi video. Namun, memang masih banyak orang-orang yang menggunakan platform untuk hal-hal yang kurang bermanfaat. Tetapi ibarat sebuah pisau, maka YouTube bisa digunakan bergantung dari niat dan maksud si penggunanya.

Penggunaan YouTube sebagai media pembelajaran, bisa kita buat terstruktur. Misalnya kita membuat sebuah website pembelajaran atau pelatihan, lalu kita merekam tutorial atau materi pembelajaran dan mengunggahnya ke YouTube. Kemudian kita bisa meng-embed video dari YouTube ke website yang sudah kita buat tersebut. Tentu dengan tambahan sedikit deskripsi.

Keunggulan YouTube sebagai media pembelajaran adalah begitu banyaknya video yang tersedia di dalamnya, selain itu sebagai pembelajar juga dapat memilih resolusi yang diinginkan, sehingga bisa lebih menghemat kuota internet.

Podcast

Podcast merupakan media pembelajaran yang bisa diakses oleh siapapun. Penggunaan Podcast sebagai media pembelajar sangat cocok bagi para pengendara mobil. Hal itu karena podcast berfungsi seperti radio, dan rata-rata Podcast durasinya cukup panjang. Selain para pengendara, orang-orang yang memaki angkutan umum juga bisa mengakses berbagai pembelajaran melalui Podcast. Keunggulan Podcast dibandingkan YouTube adalah tidak adanya gambar atau video yang harus kita lihat.

Media sosial

Media sosial bisa kita manfaatkan sebagai media pembelajaran. Karena ada orang-orang pemilik akun media sosial yang sering sekali membagikan tutorial, tips, dan berbagai informasi yang bermanfaat. Akun media sosial mereka pada umumnya fokus ke dalam suatu subjek, dan sebagian besar memberikan konten-konten edukasi.

Aplikasi interaktif

Aplikasi interaktif atau game, bisa menjadi alternatif dalam pembelajaran. Aplikasi edukasi yang berformat game mulai bermunculan di Android dan iPhone. Pembelajaran dikemas dalam bentuk permainan, sehingga peserta tidak merasa sedang belajar dan secara tidak sadar kemampuan serta pengetahuannya bertambah. Saat ini, yang paling banyak menggunakan media pembelajaran jenis ini adalah materi-materi tentang coding atau pemrograman komputer dengan sasaran anak-anak. Sehingga anak-anak sudah bisa melakukan pemrograman komputer.

Pembelajaran sejatinya tidak harus ada di dalam kelas, sejatinya pembelajaran bisa dilakukan di mana saja dan kapan saja. Kecuali memang kita memerlukan sertifikat hasil pembelajaran, maka kita perlu untuk mengikuti suatu pembelajaran di kelas.

Kini, banyak sekali media pembelajaran yang bisa kita manfaatkan untuk mengembangkan kemampuan dan pengetahuan kita. Tidak harus menunggu adanya pembukaan pelatihan.

Penulis: Haryo Nurtiar, M.Hum.

Editor : Dwi Budyarti Kurnia Sari, S.Sos