Pembelajaran E-Learning pada Pusat Pendidikan dan Pelatihan Perpustakaan Nasional RI
Menghadapi pandemi Covid-19 yang tidak tahu kapan akan berakhir, berbagai lembaga pendidikan maupun pelatihan mengubah pembelajarannya melalui daring. Tidak terkecuali Pusat Pendidikan dan Pelatihan Perpustakaan Nasional RI (Pusdiklat Perpusnas). Sejak akhir tahun 2020, Pusdiklat Perpusnas mengalihkan seluruh pembelajaran pelatihan yang selama ini dilakukan secara tatap muka menjadi pembelajaran berbasis e-learning.
E-learning adalah singkatan dari elektronic learning atau pembelajaran elektronik. Bullen & Jeans (2007:176) mendefinisikan e-learning sebagai proses pembelajaran yang menggunakan teknologi internet untuk memfasilitasi, menyampaikan, dan memungkinkan berjalannya proses pembelajaran jarak jauh. Konsep pembelajaran ini sebenarnya bukan hal yang baru. E-learning telah dimulai pada tahun 1970-an (Waller dan Wilson, 2001). Berbagai istilah lain yang digunakan diantaranya adalah: online learning, internet-enabled learning, virtual learning, web based distance education, e-learning, web based teaching and learning.
Aktivitas e-learning dapat diklasifikasikan menurut waktu pelaksanaan pembelajaran (Clark & Mayer dalam Klinger, 2008:179) yaitu:
- Synchronous
adalah tipe pembelajaran di mana pengajar dan peserta didik dapat berinteraksi langsung satu sama lain dalam waktu yang sebenarnya (real-time).
- Asynchronous
Adalah tipe pembelajaran di mana pengajar dan peserta didik tidak berinteraksi secara langsung atau tidak simultan. Dalam asynchronous, pengajar dapat memanfaatkan berbagai media seperti menggunakan video, computer atau cara lain dan peserta didik merespon di lain waktu.
Tabel berikut menjelaskan berbagai media yang dapat digunakan dalam aktivitas e-learning.
Tabel 1. Media dalam Aktivitas E-Learning
Sumber: Baron, 2009
Selain itu, berbagai bentuk interaksi dalam aktivitas e-learning dijelaskan pada tabel berikut:
Tabel 2. Bentuk interaksi dalam aktivitas e-leaning
Asynchronous | Synchronous | |
Mandiri (one-alone) | Online non-interactive resources (Contoh: Pembelajaran melalui bahan ajar, text-book, e-book, dsb) | Online interactive resources (Contoh: Pembelajaran melalui aplikasi permainan/web interaktif) |
Seorang ke Seorang (one to one) | One to one E-mail | One to one live chat |
Seorang ke Banyak (one to many) | Video/audiotapes, CD-ROM, Podcast dan bentuk siaran lain yang sudah direkam sebelumnya One to many E-mail | Satellite Videoconference Siaran langsung melalui saluran Televisi/Radio |
Banyak ke Banyak (many to many) | Discussion Groups Bulletin Board System Wikis and Blogs | Chat room Teleconferencing - Video, audio teleconference |
Sumber: Rogers, Patricia L, et.al., 2009
Dalam proses pembelajarannya, e-learning Pusdiklat Perpusnas RI juga menerapkan aktivitas synchronous dan asynchronous. Berbagai aktivitas dalam pembelajaran e-learning diuraikan pada tabel berikut:
Tabel 3. Aktivitas E-Learning Pusdiklat Perpusnas RI
Metode Pembelajaran | Sifat | Kegiatan | |
1 | Belajar mandiri | Asynchronous | Pengajar memberikan instruksi ke peserta untuk membaca modul atau bahan referensi lain sebagai bekal untuk tutorial online.
|
2 | Tutorial Online | Synchronous | Pengajar memberikan materi secara langsung melalui media Zoom Meeting. Waktu yang diberikan maksimal 3 JP (3 x 45 menit) dalam 1 hari termasuk untuk sesi tanya jawab atau diskusi.
|
3 | Forum Diskusi | Asynchronous | Forum diskusi ini diberikan untuk memberikan kesempatan berdiskusi peserta dengan pengajar di luar tutorial online. Forum diskusi bisa berupa tanya jawab dengan peserta atau pengajar memberikan studi kasus untuk didiskusikan dengan peserta. Batas waktu untuk forum diskusi diserahkan ke masing-masing pengajar.
|
4 | Penugasan | Asynchronous | Pengajar memberikan tugas kepada peserta. Waktu pengumpulan tugas diserahkan ke masing-masing pengajar. |
5 | Tes Formatif | Asynchronous | Pengajar memberikan soal pilihan ganda minimal 10 soal. Batas waktu pengerjaan maksimal di hari yang sama dengan proses pembelajaran. |
Sumber: Dokumen pribadi, 2021
Aktivitas-aktivitas di atas tentu bukan suatu hal bersifat statis. Sebagai lembaga yang masih awal dalam penerapan e-learning, Pusdiklat Perpusnas RI selalu melakukan kajian terhadap e-learning. Hal ini dilakukan agar mendapatkan model yang tepat agar memudahkan peserta dalam belajar dan tujuan dari pelatihan dapat tercapai dengan baik.
Penulis: Dian Novita Fitriani, M. Hum.
Editor: Dwi Budyarti kurnia Sari