Cara Jitu Tingkatkan Efektifitas Pembelajaran Daring
JAKARTA – selama pandemic Covid-19 mendera negeri ini, pelatihan tidak lagi dilakukan secara tatap muka. Banyak pelatihan yang beralih menggunakan teknologi virtual untuk mengatasi hambatan jarak dan larangan untuk berkerumun. Banyaknya aktivitas yang dilakukan secara virtual, terkadang membuat baik tenaga pengajar maupun peserta pelatihan yang mengeluhkan kejenuhannya disebabkan karena kurang interaktifnya proses pembelajaran sehingga program pelatihan secara daring menjadi tidak lagi efektif. Hal ini membuat penyelenggara pelatihan harus berpikir keras untuk memberikan sesuatu yang baru dan membuat pelatihan secara daring lebih efektif. Bagi tenaga pengajar, ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan untuk membangun suatu proses pembelajaran daring sehingga lebih efektif.
- Fokus dalam membangun hubungan
Masalah umum yang terjadi dalam suatu pelatihan adalah rendahnya hubungan antara tenaga pengajar dengan peserta pelatihan, apalagi dalam suatu pelatihan dengan jam pelajaran yang terbilang rendah. Untuk itu, tenaga pelatihan, dan tentunya penyelenggara, dapat melakukan pra-meeting sebelum pembukaan pelatihan dimulai. Adanya kegiatan pra-meeting sebelum pelatihan akan membuat peserta untuk lebih mengenal lebih baik siapa yang akan memberikan materi apa. Demikian juga untuk tenaga pengajar untuk lebih mengenal siapa dan dari mana saja calon penerima materi sehingga tenaga pengajar dapat lebih melibatkan peserta Ketika pemaparan mata pelatihan berlangsung.
Ketika proses pembelajaran berlangsung, tenaga pengajar juga perlu aktif dalam memberikan respon terhadap peserta dengan menggunakan fitur-fitur yang ada, seperti fitur “kasih jempok” atau “tepuk tangan”. Juga mempersilakan peserta untuk menggunakan fitur “raise hand” bila ada pertanyaan yang akan diajukan.
- Maksimalkan sarana prasarana yang ada
Setiasp penyelenggaraan pelatihan tentunya perlu didukung dengan sarana dan prasarana yang memadai. Hal ini tentunya untuk mendukung efektifitas dan efisiensi proses pembelajaran sehingga tujuan pelatihan dapat tercapai. Pengajar tidak hanya perlu mempersiapkan dirinya namun juga sarana yang akan digunakan. Computer atau Laptop serta jaringan internet harus dalam keadaan prima sehingga tidak menghambat paparan materi. Pengajar juga perlu membagi materi terlebih dahulu untuk memudahkan peserta mempelajari materi yang akan disampaiakan sehingga proses pembelajaran dapat berjalan lebih efektif dan efisien.
- Optimalkan fitur screen sharing
Pelatihan daring tidaklah berbeda jauh bila dibandingkan dengan pelatihan tatap muka terkait dengan pemaparan materi. Tenaga pengajar dapat menggunakan powerpoint, pdf, ataupun video untuk disampaikan kepada peserta pelatihan. Pada pelatihan daring, paparan perlu dibagikan kepada peserta melalui fitur screen sharing. Hal ini akan membuat peserta lebih fokus dalam mengikuti mata pelatihan yang sedang berlangsung.
Selain powerpoint, tetunya pengajar bisa memberikan tayangan audio visual sehingga proses pembelajaran tidak terlalu monoton. Hal lain yang bisa dilakukan adalah berganti ke fitur papan tulis show time untuk variasi tulisan tangan secara daring sehingga proses pembelajaran menjadi lebih menarik.
- Maksimalkan waktu untuk tanya jawab dan diskusi
Umumnya pelatihan tatap muka memberikan jam pelajaran yang lama. Hal ini berbeda dengan pelatihan yang diselenggarakan secara daring. Waktu yang pendek perlu dimanfaatkan dengan baik oleh tenaga pengajar. Pengajar tentunya tidak harus menghabiskan waktu dengan hanya memberikan paparan. Luangkan waktu untuk memberikan masalah-masalah yang bisa didiskusikan bersama atau pertanyaan yang memicu pemikiran baru yang selama ini belum terpikirkan.
Penulis: Yudhi T. Atmajaya
Editor: Dwi Budyarti Kurnia Sari