Diskusi Diklat Kepustakawanan HUT Perpustakaan Nasional ke-41 Sesi Pertama
JAKARTA – Kamis 20 Mei 2021, Pusat Pendidikan dan Pelatihan (Pusdiklat) kembali melaksanakan kegiatan diskusi pendidikan dan pelatihan kepustakawanan (didikawan). Kegiatan didikawan ini diselenggarakan secara khusus untuk memeringati hari ulang tahun perpustakaan nasional yang jatuh pada hari senin tanggal 17 Mei kemarin. Implementasi Pendidikan dan Pelatihan di Tempat Kerja merupakan tema yang dibawakan dalam kegiatan didikawan sesi 01 tersebut. Tema tersebut diusung dalam rangka memberikan informasi terkait dengan penerapan kompetensi yang didapat oleh peserta selama mengikuti diklat yang diselenggarakan oleh Perpustakaan Nasional RI. Selain itu didikawan sesi 01 juga dimaksudkan untuk menampung aspirasi calon ataupun alumni peserta diklat terkait dengan pelatihan kepustakawanan termasuk materi ataupun system informasi yang digunakan selama pelatihan.
Narasumber yang diundang merupakan alumni peserta pelatihan yaitu Syamsul Arif, S.Sos., MA., Pustakawan Ahli Madya yang bertugas di Dinas Perpustakaan Dan Kearsipan Provinsi Sulawesi Selatan. Narasumber lain yang turut diundang adalah Ir. Eka Kusmayadi, M.Hum., seorang Pustakawan Ahli Madya yang bertugas di Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian, Kementerian Pertanian RI. Selain itu narasumber dari Pusdiklat sendiri juga turut memberikan paparan, yaitu Sujatna, S.Sos., M.Hum, Widyaiswara Ahli Madya selaku Koordinator Substansi Pengembangan Pendidikan dan Pelatihan Bidang Perpustakaan, Penjenjangan, dan Teknis serta Dra. Anjar Widiastuti, M.IKom, Pustakawan Ahli Madya selaku Koordinator Substansi Perencanaan dan Penyelenggaraan Program Pendidikan dan Pelatihan Bidang Perpustakaan, Penjenjangan, dan Teknis, Onsite dan Online. Kegiatan didikawan yang dimoderatori oleh Dr. Agus Supriana, M.Hum. ini dilaksanakan di Podcast Pusdiklat Perpustakaan Nasional RI, Jalan Salemba Raya 28A.
Paparan materi dari alumni peserta diklat membahas terkait dengan pengalaman terkait mengikuti diklat. Bapak Eka Kusmayandi memaparkan bahwa selama mengikuti pelatihan ada beberapa hal yang perlu diperhatikan antara lain terkait dengan terbatasnya jumlah peserta yang dapat diterima mengikuti pelatihan, baik yang secara daring ataupun luring, serta waktu peenyelenggaraan yang terlampau lama sehingga mempersulit sebagian peserta, khususnya guru. Beliau menambahkan bahwa perlu adanya koordinasi dan kerja sama antara perpustakaan nasional, perpustakaan umum atau dengan berbagai pihak yang berkepentingan sehingga dapat memberikan peluang yang lebih banyak bagi calon peserta pelatihan untuk mengikuti pelatihan kepustakawanan.
Terkait dengan pelatihan, Bapak Syamsul Arief mengemukakan bahwa tujuan pelatihan adalah untuk meningkatkan kompetensi tenaga Perpustakaan. Khususnya di masa pandemi ketika anggaran banyak di re-focusing. Namun hal ini tidak menurunkan motivasi Pustakawan di Sulawesi Selatan untuk melakukan pengembangan kompentensi. Beliau juga sangat mengapresiasi Pusdiklat Perpusnas yang membuat aplikasi Kantaka yang membantu tenaga perpustakaan untuk dapat terus mengembangkan kompetensinya melalui pelatihan baik secara daring maupun luring.
Terkait dengan permasalahan yang timbul terkait pelatihan secara daring, Ibu Anjar Widiastuti memberikan beberapa masukan antara lain bahwa Pusdiklat akan mencoba menyelenggarakan pelatihan secara daring sesuai dengan kebutuhan tiap daerah, sedangkan untuk aplikasi yang menunjang kegiatan pelatihan secara daring akan semakin dikembangkan untuk mempermudah para calon peserta untuk mendapatkan akses informasi terkait dengan pelatihan. Bapak Sujatna menambahkan bahwa, apabila terdapat informasi yang ingin ditanyakan atau terdapat kendala dalam proses pra pelatihan dapat menghubungi narahubung yang telah tertera pada situs Pusdiklat.
Penulis : Yudhi T. Atmajaya
Editor: Dwi Budyarti Kurnia Sari