Moodle sebagai learning management system cikal bakal ELDIKA
Sebelum terlahir era internet manusia menggunakan model pembelajaran tradisional yang mahal. Kehadiran fisik peserta dan pengajar adalah sebuah keharusan dalam model pembelajaran ini. Jika tidak hadir dalam suatu pembelajaran dianggap tidak mengikuti kelas, dan kita tentu tidak asing dengan istilah ketidakhadiran seperti izin, sakit, alpha biasa disingkat (I/S/A).
Setelah awal tahun 2000-an sebuah perubahan radikal dunia komputerisasi dan komunikasi. Menembus ruang dan waktu, mengirim surat elektronik berbasis teks dari satu tempat ke tempat lainnya dengan sangat mudah dan cepat. meningkatnya kecepatan internet bukan saja hanya bisa mengirim pesan berbasis teks, tetapi juga bisa melampirkan suara, gambar bahkan video dalam surat elektronik .
Perubahan dan peningkatan yang terus menerus dalam infrastruktur dan jaringan munculah teknologi video call dimana dua orang bisa saling bertatap dan berkomunikasi seperti berhadapan langsung dan seterusnya sampai muncul teknologi untuk video streaming yang melibatkan lebih banyak orang dibandngkan dengan video call yang awalnya hanya untuk dua orang saja.
Perkembangan teknologi tersebut diterapkan dalam banyak bidang kehidupan dari penyiaran berita, pertemuan bisnis, layanan pemerintahan dan lain sebagainya termasuk sistem pembelajaran. Pada awalnya pembelajaran dengan teknologi hanya sebatas mengirim penugasan dan tutorial video melalui email saja, seiring meningkatnya ilmu pemrograman maka munculah learning management system (LMS). LMS adalah perangkat lunak yang dikembangkan khusus untuk mengelola pembelajaran daring. Memiliki semua fitur yang diperlukan dalam pembelajaran seperti pendaftaran, pendistribusian bahan ajar, kolaborasi peserta didik dan pengajar, serta evaluasi pembelajaran. Cukup banyak LMS yang dibuat dan digunakan baik yang versi komersial maupun versi gratis contohnya moodle, google classroom, Microsoft team, claroline, dokeos, atutor, chamilo dan lain sebagainya. LMS yang paling popular dan banyak digunakan adalah moodle. Semenjak dirilis pertama kali versi 1.0 tahun 2002 moodle terus mengalami pembaharuan dari sisi konten dan keamanannya.
Adpun kelebihan moodle dibandingkan LMS lainnya adalah:
- Moodle bersifat open source artinya meskipun moodle telah memiliki hak cipta tetapi kita dapat mengunduh, menggunakan dan memodifikasinya
- Moodle tersedia dengan banyak bahasa, Setiap pengguna dapat memakai bahasa yang diinginkan. Ada 45 bahasa yang kini tersedia di moodle.
- Moodle dapat dikustomisasi dan dimodifikasi sesuai kebutuhan pemakainya
- Moodle memiliki keamanan yang handal dan terus menerus ditingkatkan
- Moodle memiliki manajemen pengguna baik grouping dan cohort
- Moodle berjalan pada aplikasi web browser sehingga memungkinkan dapat diakses dengan berbagai macam system operasi seperti windows, linux, unix netware, MAC Os, android
- Moodle memiliki banyak fitur yang mendukung pembelajaran online seperti kelas virtual, forum diskusi, live chat, kuis online dengan ragam pertanyaan pilihan ganda, essay, benar dan salah (true/false) , peniaian otomatis (grading) serta pembuatan sertifikat.
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Perpustakaan Nasional Republik Indonesia sebagai unit kerja yang memiliki tugas pokok dan fungsi menyelenggarakan Pendidikan dan pelatihan di bidang kepustakawanan juga telah menggunakan moodle sebagai sarana dalam pembelajaran Daring.
Moodle yang digunakan dan dikembangkan oleh Pusat Pendidikan dan Pelatihan Perpustakaan Nasional Republik Indonesia menggunakan versi 3.9+. Moodle dengan versi di atas 3.2.x sudah support dengan web services sehingga dapat diakses pada mobile devices dan moodle app. Pusat Pendidikan dan Pelatihan Perpustakaan Nasional Republik Indonesia memberi nama baru untuk moodle yang digunakan yaitu Eldika yang merupakan kepanajangan dari E-Learning Diklat Kepustakawanan.
Referensi: Berbagai sumber
Oleh : dirto
Editor: Dwi budyarti kurnia sari