Affinity Diagram: Mengorganisasikan Ide-Ide ke dalam Tema-Tema

Seseorang mungkin pernah merasa kewalahan dengan banyak ide ketika akan menulis sesuatu. Hal ini juga mungkin dialami ketika menyusun Garis-Garis Besar Program Pembelajaran (GBPP) atau Rancang Bangun Pembelajaran Mata Pelatihan (RBPMP) dan menuliskannya ke dalam sebuah modul. Meskipun sudah menentukan indikator keberhasilan dalam mata pelatihan, terkadang masih bingung ketika memilih materi apa saja yang akan dimasukkan ke dalam GBPP atau RBPMP. Hal ini dikarenakan banyak sekali materi yang ingin dimasukkan. Terkadang juga penyusun bingung mengelompokkan materi-materi tersebut pada materi pokoknya. Selain digunakan untuk mengorganisir ide-ide sebagai saran untuk brainstorming dari berbagai permasalahan yang tampak terlalu besar dan sulit untuk dipahami.

Alat yang dapat digunakan dala menghadapi kondisi tersebut adalah menggunakan affinity diagram atau diagram afinitas. Diagram afinitas dikembangkan pertama kali oleh seorang Antropolog Jepang yaitu Kawakito Jiro pada tahun 1960-an. Diagram ini juga dikenal sebagai metode K-J. Diagram ini dapat digunakan untuk mengorganisir berbagai ide yang masih kacau dan kemudian dikelompokkan berdasarkan tema-tema.

Gambar: Digaram Affinitas

Sumber: www.mindtools.com

Bagaimana cara menggunakan diagram ini?

Langkah 1: Mentransfer ide ke sticky notes

Menuliskan semua ide atau informasi yang dimiliki ke dalam sticky notes.

Langkah 2: Mengurutkan ide menjadi tema

Dalam mengurutukan ide ini dapat dimulai dari yang kecil dengan membuat kelompok yang berisi dua ide yang serupa. Kemudian kelompok-kelompok kecil ini di kelompokkan lagi menjadi kelompok besar. Sehingga akan terbentuk pengelompokkan ide-ide berdasarkan tema. Jika ada ide yang tidak sesuai dengan kelompok manapun, biarkan saja ide tersebut dan bisa dilihat nanti.

Langkah 3: Membuat judul dari kelompok ide

Setelah menyusun kelompok ide, langkah selanjutnya adalah memberikan judul untuk masing-masing kelompoknya dengan label tema. Beberapa orang menyebutnya “kartu afinitas” dan “kartu header”. Selain membuat judul, dapat juga dibuat subjudul dan deskripsi singkat untuk hubungan tersebut.

Langkah 4: Mengembangkan solusi

Setelah mengembangkan diagram afinitas, akan terlihat lebih mudah untuk melihat bagaimana ide-ide yang sesuai antara satu dengan lainnya. Jika ide-ide tersebut dalam bentuk permasalahan, akan dengan mudah mengembangkan solusi dari kelompok-kelompok ide tersebut.

Penulis: Dian NF, M.Hum

Editor: Dwi Budyarti Kurnia Sari