Didikkawan 11: Knowledge Sharing Pengembangan Otomasi Perpustakaan Berbasis Inlislite

Jakarta – Pusat Pendidikan dan Pelatihan kembali menyelenggarakan kegiatan Diskusi Pendidikan dan Pelatian (Didikawan) 11. Kegiatan ini kembali diselenggarakan pada hari Jum’at, 15 Oktober 2021 secara Daring melalui aplikasi Zoom Meeting. Didikawan kali ini mengusung tema “Knowledge Sharing Pengembangan Otomasi Perpustakaan Berbasis Inlislite” dengan Narasumber Bapak Hestiyono, Ketua Forum Inlislite Provinsi Jawa Timur dan Bapak Sri Hartono, Pustakawan dari Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur, serta dimoderator oleh Bapak Ahmad Muslim, Widyaiswara Perpustakaan Nasional RI. Kegiatan Didikawan yang dilangsungkan mulai pukul 13.30 WIB dan diikuti oleh lebih dari 180 orang yang mengikuti secara langsung melalui aplikasi zoom meeting. Kegiatan Didikawan 11 ini bertujuan untuk memberikan informasi terkait dengan pengelolaan perpustakaan secara digital dengan menggunakan aplikasi Inlislite.

Kegiatan terbagi menjadi dua sesi yang secara umum terbagi menjadi sesi pemaparan materi oleh narasumber dan sesi diskusi. Sesi pemaparan materi pertama, Bapak Hestiyono memberikan gambaran umum terkait dengan penggunaan aplikasi inlislite di kabupate Probolinggo, yang meliputi awal mula atau tonggak pelaksanaan penggunaan aplikasi inlislite, target ke depan seperti pendataan semua jenis perpustakaan serta fasilitasi pembentukan forum Inlislite dan penggunaan Inlislite di Lembaga pemasyarakatan seperti Lapas Sidoarjo. Beliau menambahkan bahwa masih banyak hal yang belum dicapai, namun tetap berusaha agar apa yang telah lakukan dapat mempercepat penggunaan aplikasi Inlislite di berbagai perpustakaan di Provinsi Jawa Timur.

Paparan materi selanjutnya, yang tidak kalah menariknya, dibawakan oleh Bapak Sri Hartono. Beliau tidak hanya memberikan penjelasan tentang sejarah perkembangan aplikasi otomasi perpustakaan, tujuan pengembangan aplikasi inlislite, namun juga memberikan gambaran tentang fitur-fitur aplikasi inlislite. Beliau juga menambahkan beberapa kendala dalam menggunakan aplikasi inlislite antara lain barcode kartu anggota sering tidak terbaca, data hasil migrasi sering bermasalah, sampai dengan kurangnya pengetahuan TIK dari sisi admin atau pengguna aplikasi inlislite.

Setelah paparan narasumber, acara dilanjutkan dengan diskusi antara narasumber dengan peserta antara lain seperti Ibu Siti Khadijah dari SMPN 13 Padang, yang menanyakan bagaimana dengan aplikasi OPAC dan bagaimana bisa mendapatkan aplikasi Inlilite, menjawab hal tersebut, Bapak Sri Hartono menjelaskan bahwa aplikasi ini dapat mengunduh aplikasi Inlislite melalui situs inlislite milik perpusnas, inlislite.perpusnas.go.id. Fitur yang tersedia tidak hanya fitur OPAC namun juga fitur keanggotaan lainnya. Ada pula Ibu Ida dari SMPN 1 PuloPunjung Damasraya Sumatera Barat, yang mengeluhkan adanya kendala setelah Inlislite diunggah melalui web sekolah, seperti penambahan jumlah koleksi yang error ketika daring. Menjawab hal ini Bapak Hesthiyono memberikan masukan agar ditanyakan kepada pihak TI terkait dengan trouble dalam jaringan di sekolah Ibu Ida. Banyak pertanyaan, masukan, dan saran yang diberikan oleh kedua narasumber sehingga diharapkan para peserta dan instansi agar terus menggunakan aplikasi inlislite dan mau untuk memberikan tanggapan terkait dengan apabila ada kendala melalui forum yang tersedia. Bagi teman-teman didikawan yang tidak sempat mengikuti didikawan II, dapat mengakses materi paparan dari taut berikut:

https://drive.google.com/drive/folders/1xTXunwDAP1v0u2Z-TZ394tMUMxzruYO2?usp=sharing

 

Penulis: Yudhi Trisna Atmajaya

Editor: Dwi Budyarti Kurnia Sari