Pentingnya Training Need Analysis (TNA) sebagai Identifikasi Kebutuhan Kompetensi Pegawai
Jakarta – Training Need Analysis (TNA) atau disebut juga Analisis Kebutuhan Diklat (AKD) merupakan langkah awal yang sangat penting dalam penyusunan program diklat. Selain itu, dari TNA juga dapat mengidentifikasi kebutuhan pengembangan kompetensi pegawai yang tidak hanya didapatkan dari diklat. Hal ini sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 11 tahun 2017 tentang Manajemen PNS pasal 203 yang menjelaskan bahwa pengembangan kompetensi bagi setiap PNS sekurang-kurangnya 20 jam pelatihan per tahun.
Biro SDM dan Umum bekerjasama dengan Fortis (Human Capital Development Center) mengadakan pelatihan online Training Need Analysis untuk menunjang berjalannya TNA di Perpustakaan Nasional RI. Pelatihan ini diadakan dari tanggal 29 September s.d. 1 Oktober 2021 melalui media daring. Peserta pelatihan terdiri dari 12 pegawai dari Biro SDM dan Umum, dua orang dari Pusat Pendidikan dan Pelatihan, dan dua orang dari Pusat Pembinaan Pustakawan.
Materi dalam pelatihan online TNA mencakup pengertian TNA, jenis kebutuhan, tujuan dan manfaat TNA, tujuan pelatihan, tahapan dalam TNA, metode pengumpulan data, dan evaluasi TNA. Dalam tiga hari pelatihan, peserta pelatihan belajar untuk mengidentifikasi jenis keterampilan dari SOP lalu menganalisis kebutuhan jenis pengembangan kompetensi dan urgensi diklat dengan menggunakan Teknik DIF (Difficult Important Frequency) dan Diskrepansi.
Agus Gunawang selaku trainer pelatihan menyampaikan bahwa berbagai praktik yang diajarkan selama pelatihan dapat diaplikasikan menyesuaikan dengan kondisi organisasi. Dalam tiga hari, peserta juga diberikan kesempatan untuk mempraktikkan langsung materi yang diberikan sehingga mendapatkan gambaran secara langsung untuk implementasi di masing-masing organisasinya.
Penulis: Dian NF, M.Hum
Editor: Dwi Budyarti Kurnia Sari