PUSDIKLAT MENGIKUTI IFLA WORLD LIBRARY AND INFORMATION CONGRESS 2021

Jakarta – Pusat Pendidikan dan Pelatihan (Pusdiklat) mengikuti beberapa sesi dalam IFLA World Library and Information Congress (WLIC) 2021. IFLA WLIC ini diselenggarakan selama 3 {tiga} hari yaitu 17 – 19 Agustus 2021 dengan mencakup zona waktu yang telah disediakan untuk masing-masing negara. Kegiatan ini didukung oleh Komite Nasional Belanda dan berbagai sponsor lainnya. Tema IFLA WLIC 2021 adalah “Let’s work together”.

, Perpustakaan Nasional (Perpusnas) pada kegiatan IFLA WLIC 2021 ini diwakili oleh 13 orang peserta yaitu Muhammad Syarif Bando selaku Kepala Perpustakaan Nasional RI, Deni Kurniadi selaku Deputi Bidang Pengembangan Sumber Daya Perpustakaan, Nelywati selaku Pustakawan Ahli Utama, Titiek Kismiyati selaku Pustakawan Ahli Utama, Opong Sumiati selaku Kepala Pusat Pembinaan Pustakawan, Suharyanto selaku Kepala Pusat Bibliografi dan Pengolahan Bahan Perpustakaan, Joko Santoso selaku Kepala Biro Perencanaan dan Keuangan, Adin Bondar selaku Kepala Pusat Analisis Perpustakaan dan Pengembangan Budaya Baca, Janti Suksmarini selaku Kepala UPT Perpustakaan Proklamator Bung Karno, Nur Karim selaku Kepala UPT Perpustakaan Proklamator Bung Hatta, Arief Wicaksono selaku Pustakawan Ahli Madya, Sri Mulyani selaku Pustakawan Ahli Madya, dan Noviani Maghfiroh selaku Pustakawan Ahli Pertama. Pusdiklat mendapatkan akses dari perwakilan untuk mengikuti beberapa sesi yang berhubungan dengan pendidikan dan pelatihan, dengan harapan dapat memberikan referensi untuk pengembangan pelatihan di Perpusnas.

Salah satu sesi yang diikuti oleh Pusdiklat adalah “LIS Education and Information Literacy in The Developing Country”. Pada sesi ini terdapat 3 [tiga] artikel yang dipresentasikan. Salah satu artikel yang menarik dan dapat menjadi referensi untuk pengembangan pelatihan di perpustakaan adalah “Research Accelerator for The Social Sciences: An Online Information Literacy Module for Undergraduate Research Skills Development at University College Dublin, Ireland”. Pada artikel ini dijelaskan best practice dari pustakawan di University College Dublin yang telah menerapkan modul literasi informasi online untuk peningkatan ketrampilan mahasiswa dalam penelitian. Marta Bustillo, salah satu penulis mengungkapkan bahwa pengembangan modul literasi informasi secara online ini sebenarnya sudah dimulai sebelum pandemi. Dengan adanya pandemic saat ini, tentu modul ini sangat bermanfaat bagi civitas akademika.

Setelah mengikuti sesi tersebut, Pusdiklat juga mengikuti sesi IFLA/ Systematic Public Library of the Year Award. Beberapa perpustakaan yang menjadi nominasi adalah Deichman Bjørvika (Norway), Ningbo New Library (China), Marrickville Library (Australia), Het Predikheren (Belgium) dan Forum Groningen (Netherlands). Masing-masing perpustakaan mempresentasikan berbagai inovasi layanannya yang sangat menarik. Pemenang pada award ini adalah Deichman Bjørvika (Norway). Untuk mengetahui seperti apa perpustakaanya, dapat dilihat melalui tautan berikut: https://www.youtube.com/watch?v=NHRei71ZCHE.

 

Penulis: Dian NF, M.Hum

Editor: Dwi Budyarti Kurnia Sari